Saklar Mimpi di SMK Muda

Saklar Mimpi di SMK Muda

Oleh Joko Mulyono, S.Pd.
(Guru SMK Muda Cepu dan Anggota Satupena Blora)

Langit Cepu mulai berwarna jingga saat Angga menatap poster besar di mading sekolah. Tertulis tegas: “Kunjungan Edukasi ke SMK Muda Cepu, Jurusan Teknik Listrik dan Kelas Kreator Cerdas AI!”

“SMK Muda?” gumamnya. “Apa istimewanya?”

Keesokan harinya, Angga bersama teman-teman SMP-nya berangkat dalam rombongan. Bus mereka berhenti di gerbang sekolah dengan tulisan mencolok: “SMK Muda Cepu, Tempat Mimpi Dimulai!”

Mereka disambut oleh seorang guru berkaca mata, berwajah ramah namun wibawa terasa dari suaranya.

“Selamat datang. Saya Pak Joko Mulyono, guru Teknik Listrik. Hari ini kalian akan melihat bahwa listrik bukan sekadar kabel, tapi masa depan!” ujarnya.

Mereka diajak masuk ke ruang praktik. Di sana, Angga tertegun melihat alat-alat modern berjajar rapi.

“Inilah alat-alat dari Schneider Electric, perusahaan global dari Perancis. Dengan ini, kalian bisa belajar standar industri internasional,” jelas Pak Joko.

“Yang ini,” sambungnya, menunjuk ke meja besar penuh tombol dan sensor, “adalah peraga Otomasi Industri. Bantuan dari program SMK Pemadanan. Kalian bisa simulasi sistem pabrik sungguhan!”

Angga terpukau. Ia memencet sebuah tombol, dan lampu menyala otomatis mengikuti sensor gerak. “Wah, kayak di film!” serunya.

“Betul. Dan kami juga punya Trainer AC untuk mata pelajaran pilihan Perawatan AC. Kalian bisa belajar merawat, membongkar, dan memasang AC seperti teknisi profesional.”

Di sudut ruangan, mereka melihat simulasi rumah tingkat. Ada saklar, lampu, kipas, dan sistem alarm.

“Ini rumah contoh. Anak-anak kami belajar instalasi listrik rumah dari bawah sampai atap. Bukan hanya teori, tapi praktik nyata,” terang Pak Joko.

Saat jam istirahat, mereka diajak ke ruang refleksi. Di sana terpampang nilai-nilai karakter seperti disiplin, tanggung jawab, dan gotong royong.

“Di SMK Muda Cepu, pendidikan karakter adalah prioritas. Karena pintar saja tidak cukup, harus berakhlak,” kata Pak Joko sambil tersenyum.

Lalu yang paling mengejutkan, Pak Joko menyampaikan kabar luar biasa.

“Anak-anak kami banyak yang sudah bekerja bahkan sebelum lulus. Kami jalin kerja sama dengan dunia industri, jadi kalian tak hanya tamat sekolah, tapi juga tamat jadi pengangguran.”

Angga menelan ludah. Dadanya terasa hangat.

Sebelum pulang, mereka mampir ke Kelas Kreator Cerdas AI. Di sana siswa sedang membuat konten edukatif dibantu teknologi kecerdasan buatan.

“Di SMK Muda Cepu, kamu bisa jadi teknisi listrik, dan kreator digital. Dunia masa depan butuh keduanya,” kata Pak Joko menutup kunjungan.

Di perjalanan pulang, Angga membatin:
“Dulu aku pikir masa depanku gelap. Tapi hari ini, aku temukan saklar mimpi, dan itu dinyalakan di SMK Muda Cepu.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *