Blora– SMP Muhammadiyah 5 Randublatung (SMP Mulia) menyelenggarakan asesmen awal bagi calon siswa baru tahun ajaran 2025 pada Selasa, 08 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah awal penting untuk memetakan kemampuan, bakat, dan potensi setiap siswa sebelum memulai perjalanan belajar.
Asesmen awal meliputi tes akademik yang mencakup matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan sebagai dasar pemetaan akademis.
Selain itu, juga dilaksanakan tes psikologi yang bertujuan menggali karakter, minat, dan bakat calon siswa secara lebih menyeluruh.
Sesi wawancara personal dilakukan untuk memahami latar belakang keluarga, motivasi, dan harapan siswa menempuh pendidikan di SMP Mulia.
Bagi siswa yang memiliki bakat khusus, tersedia tes kemampuan tambahan seperti seni atau olahraga untuk mendukung potensi mereka.
Kepala SMP Mulia, Lamijan, S.Pd.I., menegaskan asesmen awal bukan hanya formalitas penerimaan.
“Tujuannya agar anak-anak ditempatkan sesuai kemampuan dan kebutuhannya sehingga proses belajar lebih efektif,” ujarnya.
Hasil asesmen membantu sekolah merancang strategi pembelajaran personal dan menentukan penempatan yang tepat.
Selain itu, asesmen awal juga mengidentifikasi kebutuhan siswa, baik akademis maupun non-akademis.
Uniknya, asesmen awal ini juga memperkenalkan siswa dan wali santri pada program inovatif SMP Mulia, seperti kelas digital dan penguatan koding serta kecerdasan artifisial.
Langkah ini menjawab tantangan era teknologi tekrinikan yang terus berkembang.
Wali santri, Eko Setiyawan, perangkat Desa Kepoh, Kec. Jati, menyampaikan alasannya memilih SMP Mulia untuk anaknya, Latifah Nurmaya Devi.
“Di SMP Mulia banyak program, khususnya kelas digital, koding, dan kecerdasan artifisial. Saya ingin anak berguna bagi nusa dan bangsa,” katanya.
Eko berharap putrinya mampu menguasai koding dan kecerdasan artifisial, sekaligus tetap tumbuh dengan akhlak yang baik.
“Anak-anak juga lebih terawasi dan mendapat dua kemampuan: teknologi dan akhlak,” tambahnya.
Lamijan, S.Pd.I. menjelaskan bahwa SMP Mulia telah memiliki kelas digital yang berjalan selama empat tahun terakhir.
“Kami siap mengintegrasikan koding dan kecerdasan artifisial sesuai arahan Kementerian Pendidikan,” jelasnya.
Menurutnya, penguasaan koding dan kecerdasan artifisial penting agar siswa lebih adaptif dengan perkembangan teknologi masa depan.
Hal ini menjadi keunggulan SMP Mulia yang tidak hanya membangun akademik, tetapi juga karakter dan literasi digital.
Asesmen awal ini sekaligus menjadi refleksi komitmen SMP Muhammadiyah 5 Randublatung untuk menghadirkan pendidikan yang adaptif dan transformatif.
Dengan bekal potensi siswa yang terpetakan, sekolah siap membimbing mereka menjadi generasi unggul dan berakhlak mulia. (Gun)