Oleh Pulo Lasman Simanjuntak
sajakku menulis
indonesia makin gelap
di depan cermin rakyat
turun ke jalan
bawa bendera hitam
di tangan kanan
akar kepahitan
dilukis dalam hujan
lantaran kenaikan harga
pangan
kelangkaan gas buatan
phk serabutan
jutaan orang
kehilangan pekerjaan
anak-anak tak lagi duduk tenang
di bangku pendidikan
kelaparan mulai disampaikan
lewat nyanyian
anak-anak jalanan
anak-anak sekolahan
dijanjikan makan siang
bergizi tinggi
sehat dan gratis
meluncur dari mulut awan
dibayar dengan uang
dilunasi dengan utang
sajakku menulis
indonesia makin gelap
dijual lautan
digadaikan langit buatan
proyek mercusuar kembar
disuntik koruptor
mata duitan
seribu tujuh ratus triliunan
dengan hukuman cambuk liar
paling ringan
mau dibawa kemana
bila negaraku terpecah belah-
tanpa airmata
menyemburkan darah
di tanah belum merdeka
seratus hari hanya bisa didaki matahari
dengan caci maki
berulangkali pasti terjadi
cuci darahmu indonesiaku
dengan roh rendah hati
untuk raih satu kata
kemenangan abadi
sampai pada akhirnya
perlahan tanpa ada ketahanan
republik ini mati
ditelan mulut bumi
sakit hati