Panggilan Negeri, Pasukan Pengibar Bendera yang Berseri

Panggilan Negeri, Pasukan Pengibar Bendera yang Berseri

Oleh Luhur Susilo
SMPN 1 Sambong dan Pengurus Satupena Blora

Di bawah cahaya mentari Jumat Legi, 18 Juli 2025, halaman Indoor Sporhall SMPN 1 Sambong dipenuhi semangat. Sebanyak 595 siswa berdiri dalam barisan tertib, menjawab panggilan negara. Momentum ini menjadi titik awal pembentukan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Sambong.

“Kalian yang berkumpul di sini adalah anak-anak terbaik. Negeri memanggil melalui kecamatan Sambong agar kalian siap menjadi penjaga kehormatan bendera,” ucap Luhur Susilo, pembina PBB dan Paskibra sekolah. Seruan itu membangkitkan semangat dan rasa tanggung jawab peserta.

SMPN 1 Sambong memikul peran penting dalam proses ini. Selama wilayah Sambong belum memiliki jenjang pendidikan lanjutan, sekolah ini menjadi pusat pembentukan Paskibra. Lapangan sepak bola yang teduh oleh semak dan rerumputan menjadi saksi sejarah setiap tahunnya.

“Kita tinggal menikmati kemerdekaan, bukan merebutnya. Penghormatan kepada para pejuang diwujudkan melalui tugas mengibarkan sang saka,” imbuh Luhur. Ia menekankan bahwa semangat kemerdekaan harus dirawat melalui pengabdian yang konkret dan penuh makna.

Camat Sambong, Sunarno, S.Sos., M.Si., turut menyampaikan pesan transformatif. “Peringatan HUT RI ke-80 harus lebih khidmat dan bermakna. Sinergi dari berbagai pihak menjadi regulasi tak tertulis untuk keberhasilan bersama,” tegasnya dalam sambutan.

Seleksi anggota paskibra dilaksanakan oleh Seksi Upacara gabungan. Unsur Polsek Sambong, Koramil 07 Sambong, dan SMPN 1 Sambong menjadi tim seleksi awal. Dari proses ini, terjaring 177 siswa yang menunjukkan minat dan kesiapan tinggi sebagai calon anggota Paskibra 2025.

Menurut Peltu Rahtama dari Koramil 07 Sambong, “Ketahanan fisik awal mereka sangat baik. Antusiasme pun luar biasa. Sekarang tinggal pembinaan mental dan pelatihan teknik baris-berbaris agar mereka tampil optimal saat bertugas.”

Kegiatan ini tidak sekadar membentuk pasukan pengibar bendera. Lebih dari itu, ini adalah pembelajaran karakter, tanggung jawab, dan cinta tanah air. Setiap gerakan barisan adalah simbol dari kedisiplinan, keberanian, dan loyalitas generasi muda.

Partisipasi aktif masyarakat Sambong menjadi ruh dari kegiatan ini. Dukungan orang tua, guru, dan warga menciptakan energi kolektif untuk menyukseskan HUT RI ke-80. Kegiatan ini pun menjadi monumen kebersamaan yang terus diwariskan.

Melalui pembinaan yang berkesinambungan, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi pengibar bendera. Mereka juga diharapkan tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang memahami sejarah dan bertindak untuk kemajuan bangsa.

Kegiatan Paskibra bukan sekadar seremoni. Ia adalah ruang pendidikan karakter dalam bentuk nyata. Di sinilah nilai-nilai luhur seperti integritas, kepemimpinan, dan nasionalisme ditanamkan sejak dini melalui tindakan langsung.

Panggilan negeri ini adalah kehormatan dan kepercayaan. Setiap siswa yang terlibat membawa semangat perubahan dan harapan baru bagi Sambong dan Indonesia. Merah putih tidak sekadar dikibarkan, tetapi juga dihidupi dalam tindakan.

Bilik Rumah Tua, 18 Juli 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *