Sejarah Lapangan Garuda Doplang Sebelum Menjadi Alun-alun

Sejarah Lapangan Garuda Doplang Sebelum Menjadi Alun-alun

Blora, Pertengahan Maret 2020, Pemerintah Desa Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengajukan ke pihak Perhutani terkait legalitas Lapangan Garuda Doplang untuk dijadikan Alun-alun Kecamatan Jati. Perlu diketahui bahwa lapangan tersebut adalah milik Perhutani yang dalam sejarahnya sudah ada pada tahun 1946, satu tahun setelah Kemerdekaan Republik Indonesia.

Lapangan tersebut semula mengarah utara ke selatan dan sudah digunakan untuk kegiatan upacara hari-hari besar, kegiatan olahraga, serta kegiatan lainnya. Pada saat itu, ada beberapa situasi yang kurang baik dalam pelaksanaan kegiatan seperti upacara; terkadang ada peserta yang pingsan hingga meninggal dunia, dan kejadian tersebut berlangsung sampai beberapa tahun. Sehingga pada tahun 1953, para sesepuh yang ada di kecamatan melakukan musyawarah yang menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengubah arah lapangan menjadi timur ke barat.

Beberapa puluh tahun kemudian, dikarenakan di sebelah timur lapangan terdapat sungai yang mengalir dari Desa Jegong ke sungai besar Desa Ngasem, tanah lapangan sebelah timur terkikis atau mengalami erosi oleh aliran air sungai. Semula bentang panjang dari timur ke barat 110 meter, kini tinggal 60 meter.

Pada tahun 1998, sepulangnya Bapak Agus Supriyono dari Ujung Pandang, yang pada waktu itu masih menjabat sebagai anggota Koramil 11 Jati, ia terpanggil untuk menata kondisi lapangan dengan berkoordinasi dengan Pak Artur, ADM Perhutani setempat, sehingga lapangan layak dipergunakan kembali untuk berbagai kegiatan. Pada tahun 1999, legalitas pun diberikan oleh pihak Perhutani.

Pada tahun 2003, lapangan diubah arah kembali menjadi utara ke selatan. Pak Agus bersama Karang Taruna se-Kecamatan Jati sebagai panitia mendatangkan gajah dari Thailand dan Aceh untuk ditampilkan di Kecamatan Jati. Dari sisa hasil pertunjukan gajah tersebut, dana yang diperoleh dapat digunakan untuk menambah anggaran dalam perubahan Lapangan Garuda Doplang.

Setelah diresmikan oleh Bapak ADM Andi Purwadi, diadakan turnamen sepak bola, bola voli, lomba layangan, lomba menembak senapan angin, dan lomba barongan. Alhamdulillah, dalam pelaksanaan lomba barongan, muncul barongan kreasi yang diberi nama Sindung Riwut. Dari kegiatan tersebut, dampak positif pun dirasakan, karena dapat mengangkat nama Kabupaten Blora, mengingat Barongan Sindung Riwut dari Dusun Doplang, Desa Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, tampil di Taman Mini Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *