Blora, – Penduduk Desa Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mayoritas menggantungkan hidup sebagai petani. Meskipun daerah ini merupakan wilayah tadah hujan, semangat para petani untuk mengolah sawah di musim tanam padi tetap berkobar.
Memasuki awal Desember 2024, curah hujan mulai meningkat, menjadi tanda dimulainya persiapan musim tanam padi. Para petani pun segera bergegas melakukan berbagai persiapan, mulai dari membuat persemaian hingga membersihkan lahan pertanian.
Curah hujan yang cukup di penghujung bulan Desember memacu semangat petani untuk menggemburkan tanah menggunakan traktor. Bagi lahan yang kekurangan air, sebagian petani menyewa alat penyedot air demi memastikan sawah mereka terairi dan tidak tertinggal dalam proses tanam.
Berkat kerja keras mereka, awal Januari 2025 sekitar 90% petani Desa Doplang telah berhasil menanam padi. Semangat luar biasa ini patut diapresiasi.
Bapak Lamsidik, salah satu petani Desa Doplang, mengungkapkan pentingnya gerak cepat dalam menanam padi. “Cepet-cepetan nandur pari gudak banyu, engko nek telat nandur yo ora panen,” ujarnya. Dalam bahasa Indonesia, kalimat itu berarti, “Cepat-cepat tanam padi mengejar air, nanti kalau terlambat tidak akan panen.”
Ia juga bersyukur atas kemudahan yang didapatkan tahun ini berkat adanya Kelompok Tani. “Alhamdulillah tahun iki golek wineh karo rabuke gampang mergo ono Kelompok Tani,” katanya. Dalam bahasa Indonesia, kalimat itu berarti, “Alhamdulillah, tahun ini benih dan pupuk mudah didapat karena ada Kelompok Tani.”
Harapan besar disampaikan oleh Bapak Lamsidik dan para petani lainnya agar hasil panen nanti melimpah. “Semoga petani Desa Doplang bisa panen semua dengan hasil yang baik,” tutupnya penuh harap.
Perjuangan petani Desa Doplang yang terus beradaptasi dengan musim dan kondisi wilayah tadah hujan menunjukkan ketangguhan mereka dalam mempertahankan tradisi pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama.
